APA KATA PEMUDA MASJID TERKAIT KONDISI PANGAN DI INDONESIA

Diposting oleh Adam Syarief Thmrn on Senin, 29 Oktober 2012

Telat… Bagi kami Pemuda, tidak ada kata telat untuk mengawal kondisi pangan di Indonesia. Hari Pangan sedunia adalah moment tahunan yang membuat setiap negara berpikir dan bergerak perihal kondisi Pangan di setiap Negara. Justru, sebuah moment hanya terjadi sekali. Tapi, keistiqomahan kita dalam mengawal semua program pangan di negara kita sangat dibutuhkan untuk mendukung dan memperbaiki kondisi tersebut.

Kita semua mengetahui tanggal 16 Oktober 2012 ini adalah hari Pangan Sedunia yang ke 32 tahun, FAO tahun ini mengangkat tema Agricultural Cooperatives – Key to Feeding The World. Di Indonesia pun pemerintah menerapkan tema internasional tersebut sesuai dengan kondisi bangsa saat ini dengan mengusung tema bertajuk Agroindustri Berbasis Kemitraan Petani Menuju Kemandirian Pangan Memang bukan merupakan suatu keniscayaan di Indonesia terhadap cita-cita kemandirian pangan yang berkesinambungan. Tentu, hal ini tak jauh kaitannya dengan upaya mensejahterakan Rakyat yang notabene masih dalam taraf hidup really berkecukupan, atau benar-benar taraf yang wajar se wajar-wajarnya garis ambang standar hidup masyarakat Negara berkembang seperti Indonesia. Penggunaan kalimat ambigu barusan dimaksudkan agar Pemerintah kembali berpikir apa yang terjadi dibawah sana terkait dengan pangan rakyat yang seharusnya stabil diatas standar sebenarnya.

Tetapi disadari atau tidak, tetap saja jika kita berbicara angka kesejahteraan sosial di Indonesia masih jauh luar biasa dari ambang-batas standar sebagai Negara berkembangan dan ex- Negara Swasembada.
Ini adalah salah satu factor pemicu keresahan rakyat terhadap sikap pemerintah yang cenderung menutup mata akan keadaan ini.
Hal itulah yang tampak dari kaca mata kami sebagai pemuda terutama pemuda masjid. Untuk itu, diperlukan kerja keras Pemerintah yang harus didukung oleh masyarakat tentang program-program peningkatannya. Dan kami sebagai pemuda/pemuda masjid siap untuk berkontribusi akan hal ini.

Di momentum hari pangan tahun 2012, kita sadari peran pemerintah dapat dibilang cukup dalam upaya ketahanan pangan di Indonesia, contoh upaya-upaya pemerintah yang dapat kita lihat adalah Melibatkan peran aktif seluruh stake holder dibawah koordinasi Dewan Ketahanan Pangan (DKP) Daerah, Melaksanakan program pembangunan ketahanan pangan yang secara langsung memberikan manfaat kepada masyarakat luas, Mengembangkan kerjasama antara daerah dengan pusat dan Mempertahankan keberadaan lahan produktif dan suplai air untuk pertanian.
Selanjutnya, terkait kondisi masyarakat khususnya di wilayah Jawa Timur terkait ekonomi pangan. Sejak dampak krisis ekonomi beberapa waktu lalu, membuat masyarakat pesimis akan kondisi ekonomi pangan yang sedang terjadi, dimana mayoritas harga sembako yang meningkat drastis serta kebutuhan pokok pangan lainnya juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Berdasarkan data yang ada dari Badan Ketahanan Pangan Provinsi.
Padahal, Negara kita memiliki luasan wilayah yang cukup luas dibanding Negara-negara lain di ASEAN. Akan tetapi, kita masih banyak melakukan import bahan pangan dari Negara tetangga. Apa yang salah akan hal ini? kurangnya program dari pemerintah akan peningkatan bahan pangan dalam negeri? Atau kurang antusiasnya masyarakat akan profesi-profesi pertanian dan pengadaan bahan pangan?


Banyak yang bisa dilakukan


Jika kita peduli, banyak yang bisa kita lakukan untuk ambil peran dalam hal ini terkait pangan masyarakat. Memang, banyak yang harus diperhatikan dalam masalah ini terutama kesejahteraan petani dalam rangka meningkatkan produktivitas padi yang dihasilkan.
Pada era orde baru, Indonesia adalah Negara macan asia yang tentu banyak disegani oleh Negara tertangga termasuk Malaysia pada waktu itu, tetapi seiring berjalannya waktu, konsistensi pemerintah terhadap predikat yang disandang pada saat itu tidaklah cukup untuk mempertahankan predikat tersebut, dengan alih-alih pembenahan system ekonomi dan stabilisasi ekonomi pada saat itu, konsentrasi pemerintah terpecah dan saat ini predikat yang disandang itu telah hilang.

Apakah karena setiap individual atau kelompok lebih menfokuskan ke kekuasaan masing-masing sehingga “seolah-olah” pangan tidak menjadi perhatian yang maksimal dalam program-programnya? Dibutuhkan pemimpin di bidang ini yang bisa mengawal setiap program-program yang telah dilahirkan untuk meningkatkan kebutuhan pangan yang berkualitas dan terjangkau bagi Rakyat Indonesia.
Sebagai pemuda, tentu banyak sekali yang bisa kita lakukan untuk ambil peran dalam permasalahan pangan dan kesejahteraan masyarakat ini, ambil beberapa contoh misalnya; Peran Pemuda dalam mewujudkan masyarakat yang Madani, mendorong kualitas dan kuantitas produktivitas masyarakat tani dan lain sebagainya. Pemuda memiliki sejuta akses untuk masuk dan terjun langsung ke masyarakat. Hal itulah yang seharusnya dimanfaatkan dengan baik.

REMAJA MASJID / PEMUDA MASJID sebagai garda terdepan

Pemuda erat kaitannya dengan dinamika hidup berorganisasi, banyak sekali organisasi di negeri ini yang menghimpun pemuda/remaja dengan maksud dan tujuan yang sama, tetapi tidak dengan Remaja Masjid. ReMas/Remaja Masjid pada hakekatnya adalah suatu organisasi otonom yang bernaung dibawah Ketakmiran Masjid atau Yayasan pengelola masjid. Peran serta Remas dalam mendorong ksejahteraan masyarakat sangatlah besar. Dibidang pangan dapat diambil contoh, sebagai Remaja Masjid yang bernaung di masjid-masjid pemukiman, desa atau dusun yang lokasinya berada di area pertanian; Remas dapat melakukan sosialisasi dan konsultasi secara intens terhadap masyarakat tani disekitar, hal tersebut dilakukan di Masjid.
Konsekuensi Remaja Masjid tidaklah hanya sebagai pembantu umum disaat Masjid mengadakan acara atau hanya mengadakan acara-acara yang berbasis kerohanian islam saja tetapi sudah merupakan kewajiban Remaja Masjid sebagai garda terdepan dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat, utamanya kesejahteraan pangan. Bukankah banyak pemuda-pemuda masjid yang menjalani perkuliahan dibidang pertanian? Bukankah banyak lulusan-lulusan mahasiswa yang bisa terjun ke masyarakan lewat masjid? Hal ini menjadi PR bagi sahabat-sahabat REMAJA MASJID di Indonesia untuk terus berperan aktif untuk kesejahteraan Masyarakat Indonesia dengan aktif meramaikan masjid, mengadakan pembinaan masyarakan di masjid, mendidik karakter yang berkualitas dan memproduksi hasil yang bermanfaat di Masjid dengan semangat REMAJA MASJID BISA!!!

Selamat Hari Pangan ke 32 tahun 2012, semoga kedepan, kondisi ekonomi pangan nasional kita dapat lebih baik sehingga swasembada pangan dapat kita wujudkan kembali.

(Adam Syarief Thamrin Hasibuan, red)

Seorang Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga Surabaya, angkatan 2011. Aktif di Jaringan Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (JPRMI) Surabaya Divisi Networking. Didaulat untuk menjabat Ketua Umum di Remaja Masjid Ash Shoobiriin sejak tahun 2010 dan sebagai Ketua Umum di Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah kota Surabaya dan aktif di berbagai organisasi lain. (adamsyarief@yahoo.com | @adamsyarieftham)



Apa kata Pemuda dan yang lainnya terkait Hari Pangan sedunia 2012



Rinaldi Yoga, Pelajar & Aktivis Remas, Peran serta Remaja Masjid dewasa ini sangat dibutuhkan untuk mendorong kesejahteraan pangan rakyat. Maka, mulai sekarang Jadikan masjid sebagai pusat konsepsi kesejahteraan rakyat!!!

Bastian Najich, Fotografer Muda, Pemerintah udah ngasih stok logisitk cukup banyak sih buat rakyatnya, tapi sayangnya itu semua produk non-lokal. Dan pemerataan/distribusi buat pulau2 diluar jawa kurang banget. Itu perlu diperhatiin. Buat pemuda-pemuda kudunya support produk local, support pedagang local, support all about local deh pokoknya. Katanya negeri gemah ripah loh jinawi, lha kok malah di buat bisnis

Sila Basuki, Akademisi / Direktur Lapersada Nusantara Jatim, Salah satu unsur Ketahanan Nasional (Tanas) adalah Ketahanan Pangan … tentu sudah ada Regulasinya, antara lain meningkatkan teknologi pertanian untuk pengembangan tanaman pangan berbasis potensi SDA (alam pedesaan) dan SDM (masyarakat desa) … dan tolak import tanaman pangan !!!

Jaka Ghianovan, Mahasiswa /Aktivis KAMMI, Ingat masa nabi Yusuf, pemerataan hasil panen untuk rakyat, insyaAllah rakyat sejahtera!!!

Arif Rahman Sidy, Mahasiswa Fak. Ekonomi & Bisnis Unair, yo dimulai teko hal-hal cilik ae misale tuku bahan-bahan sembako tuku seng produk lokal ae ojok tuku seng import, alusane nolak produk-produk negoro kapitalis. lek wes ngono para ‘pekerja’ pangan iku ngroso diregani karo wong-wong iso nambah motivasi gawe ningkatno produksi pangan dalam negri mungkin iso sampe swasembada koyok jamane pak soeharto, dadi ga onok mane berita ‘kelangkaan sembako’ dll

Hery Wawan, Aktivis Pelajar IPM Sulawesi Selatan, Indonesia, negara berpenduduk terbesar keempat di dunia, memiliki tingkat populasi cukup tinggi. Kenyataan itu mengharuskan pemerintah mewujudkan kemandirian pangan, bukan sekadar ketersediaan pangan yang memadai. Hal itu disebabkan setiap pertambahan penduduk harus diikuti dengan peningkatan produksi pangan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi. Bagi saya kemandrian pangan dan kesejahteraan petani harus beriringan….

M. Farras Fauzi, Mahasiswa Hubungan Internasional Unpad Bandung
, balik lagi ke masyarakat, untuk mengatasi kesenjangan pangan ya perlu juga diadakan proses pengubahan pola makan rakyat kita yang terlalu rice-minded. Jadi ya itu cuma dr pandangan saya aja, krn bahan pangan di indonesia sendiri juga banyak, toh nasi sendiri pun kita belum bisa produksi sendiri
untuk pemerintah ya mungkin cuma diadain penyuluhan lagi mengenai pola pola makan yang benar dan cukup gizi bagi masyarakat.

SUMBER : http://andricipta.wordpress.com/2012/10/18/apa-kata-pemuda-masjid-terkait-kondisi-pangan-di-indonesia/
More aboutAPA KATA PEMUDA MASJID TERKAIT KONDISI PANGAN DI INDONESIA

Aktivis Masjid : Remas Ash Shoobiriin & JPRMI, upaya bersama dorong gerakan Ayo ke Masjid dengan Green Funbike

Diposting oleh Adam Syarief Thmrn on Minggu, 14 Oktober 2012


http://jprmisemarang.org/pict/71387840JPRMI.jpglogo Remas.bmp



HUMAS REMAJA MASJID ASH SHOOBIRIIN
remasashshoobiriin@yahoo.co.id | @remasAShoobirin

Remas Ash Shoobiriin gelar funbike bareng JPRMI dan GAMIS
10/14/12

Rungkut, Surabaya – Sejak Ahad Pagi (14/10), halaman masjid Ash Shoobiriin tidak seperti biasanya, pada hari tersebut, Remaja Masjid Ash Shoobiriin bersama JPRMI Cabang Gunung Anyar & Rungkut serta GAMIS (Gerakan Anak Masjid) menggelar kegiatan bersama bertajuk Go Green Cycling to Barokah. Kegiatan ini dilandasi atas keinginan bersama para aktivis masjid tersebut untuk lebih mengokohkan tali ukhuwah Islamiyah diantara sesame, sekaligus menjalin hubungan silahturahim dengan baik kepada masyarakat sekitar.  Terbukti, kegiatan ini mendapatkan dukungan penuh dari pihak kecamatan Rungkut dan pengurus RW VII Rungkut Mapan Tengah Surabaya serta pengurus Takmir Masjid Ash Shoobiriin.

Bapak Ridwan selaku camat Rungkut mengaku gembira dengan adanya inisiatif dari pemuda-pemuda masjid yang peduli akan lingkungan dengan menggelar kegiatan berbasis go green ini. Salah satu rangkaian kegiatan ini adalah pengenalan dan upaya penghijauan di Hutan Mangrove Wonorejo – Rungkut Surabaya.

Selepas kegiatan di mangrove, peserta funbike kembali ke Masjid Ash Shoobiriin untuk mengikuti acara hiburan dan pengundian doorprize sebuah sepeda dan puluhan hadiah hiburan lainnya. H. Soedarsono selaku ketua Takmir Masjid yang membuka acara ini mengaku sangat bangga, karena ternyata masih banyak pemuda-pemuda yang hatinya senantiasa terpaut pada Masjid, harapan kedepan tidak sampai pada acara ini saja, tetapi Remas Ash Shoobiriin, JPRMI dan GAMIS senantiasa secara terus-menerus mengadakan kegiatan dalam rangka upaya Gerakan  Ayo ke Masjid yang dicetuskan oleh JPRMI Nasional.

Semoga langkah positif dari pemuda-pemuda aktivis masjid ini senantiasa mendapat Ridho dari Allah SWT dan senantiasa membawa manfaat terhadap masyarakat banyak. (Humas)
More aboutAktivis Masjid : Remas Ash Shoobiriin & JPRMI, upaya bersama dorong gerakan Ayo ke Masjid dengan Green Funbike